Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Tes PTESOL di Balai Bahasa UPI


Assalamualaikum teman-teman. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman pada saat mengikuti test PTESOL di Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia. Apa sih PTESOL itu? Proficiency Test of English to Speakers of Other Languages atau yang lebih dikenal dengan sebutan PTESOL merupakan sebuah tes untuk mengevaluasi kemahiran berbahasa inggris dalam konteks akademik. PTESOL merupakan salah satu jenis TOEFL Prediction, sehingga hasil skor yang didapat bisa kalian gunakan untuk mengukur kemampuan sebelum mengikuti test TOEFL yang sesungguhnya.

Cara Mendaftar PTESOL

Bagi teman-teman yang ingin mendaftar, caranya sangat mudah. Kalian bisa langsung datang ke UPT Balai Bahasa UPI, lokasinya dekat dengan gedung LPPM. Bagi yang membawa kendaraan sepeda motor bisa memakirkan kendaraannya di parkiran atas (dekat museum pendidikan). Untuk mahasiswa UPI cukup membawa KTM dan uang sebesar Rp 65.000, sedangkan untuk umum harus menunjukkan kartu identitas (KTP/SIM) dan membayar sebesar Rp 100.000. Informasi lebih lanjut bisa kalian dapatkan di situs http://balaibahasa.upi.edu/cb-ptesol/ atau bisa langsung bertanya di Instagram https://www.instagram.com/balaibahasaupi, adminnya baik dan fast respon hehe.

Keuntungan Mengikuti PTESOL

Ada beberapa keuntungan yang didapat saat mengikuti tes PTESOL, diantaranya:
  • Untuk mengukur kemampuan sebelum mengikuti Test TOEFL yang sesungguhnya
  • Bisa digunakan untuk melengkapi persyaratan melamar pekerjaan
  • Bisa digunakan untuk melanjutkan studi
  • Untuk persyaratan sidang atau wisuda

Pengalaman Mengikuti Tes PTESOL

Saya dan teman-teman mengikuti tes PTESOL untuk keperluan administrasi pendaftaran kerja di salah satu perusahaan BUMN. Di dalam salah satu persyaratannya, harus memiliki nilai TOEFL sebesar 450 atau TOEFL Prediction sebesar 475. Karena biaya tes TOEFL mahal (pada umumnya Rp 500.000), akhirnya saya memilih untuk mengikuti PTESOL saja.

Senin, 9 September 2019 saya dan kedua teman saya datang ke balai bahasa untuk mendaftar PTESOL. Sebenarnya ada tiga orang lagi teman yang ingin mendaftar tetapi berhalangan hadir dan meminta untuk didaftarkan oleh saya. Begitu sampai di balai bahasa saya langsung menuju tempat pendaftaran, saya mengeluarkan KTM yang sudah dilubangi (sudah lulus) kemudian memberikannya ke petugas disana. Petugasya kemudian bertanya “udah alumni ya?”, saya menjawab “udah sidang, tapi belum wisuda teh”. “Oh ini masuknya udah alumni” ucap si petugas. Akhirnya dengan berat hati saya membayar biaya untuk umum sebesar Rp 100.000. saya berfikir bahwa saya masih termasuk mahasiswa, tetapi ternyata sudah dianggap umum. Kemudian petugas mengembalikan KTM dan meminta KTP serta nomor telefon. Untuk teman saya yang berhalangan hadir, ternyata bisa di daftarkan dengan syarat harus ada KTP dan nomor telefon. KTP nya tidak harus saya bawa, foto KTP nya saja pun sudah cukup. Saya mendaftar untuk tes di Hari Rabu 11 September 2019 pukul 09.30. Setelah melakukan pendaftaran kalian akan mendapatkan bukti pendaftaran seperti gambar dibawah ini.

Bukti Pendaftaran PTESOL
Bukti Pendaftaran PTESOL
Simpan baik-baik bukti pendaftaran tesebut dan jangan lupa dibawa pada hari H pelaksanaan tes. Sebelum melaksanakan tes pastikan kalian sudah mengirimkan pas foto ke alamat email ptesol@upi.edu dengan ukuran file dibawah 3 mb. Pastikan foto sudah terkirim, karena jika belum kalian tidak bisa mengikuti tes.

Rabu, 11 September 2019 saya sudah tiba di balai bahasa pukul 09.10. saya mengobrol dengan teman-teman sembari menunggu jadwal tes pukul 09.30. saat waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 petugas akan memanggil nama-nama yang akan mengikuti tes untuk masuk ke dalam ruangan, disini kalian harus menunjukkan bukti pembayaran dan identitas diri (takutnya ada yang joki kali ya hehe). Saat masuk ke ruangan alas kaki harus dibuka, handphone dimatikan dan dimasukkan ke dalam tas, kemudian tas disimpan di belakang. Setelah semua perserta masuk, petugas akan membacakan aturan dan tata cara mengerjakan tes. PTESOL ini tes berbasis komputer, jadi kalian tidak perlu membawa pensil atau alat tulis lainnya. Di hadapan saya sudah ada tampilan login PTESOL, kita bisa login menggunakan informasi akun yang ada di bukti pendaftaran. Setelah beberapa menit mendengarkan penjelasan akhirnya pukul 09.50 (kalo tidak salah) tes dimulai.

Jenis Soal Tes PTESOL UPI

Untuk jenis tesnya terdiri dari 3 sesi (seperti TOEFL), yaitu:
  • Listening Comprehension (50 soal)
  • Structure and Written Comprehension (40 soal)
  • Reading Comprehension (50 soal)
Setiap sesi memiliki waktu pengerjaan yang berbeda-beda. Untul listening comprehension, setelah audio diputar kita hanya diberi waktu 12 detik untuk menjawab dan tidak bisa mengulang kembali pertanyaan sebelumnya. Kemudian untuk structure and written comprehension kita diberi waktu 25 menit untuk menjawab. Yang terakhir reading comprehension diberi waktu 55 menit untuk menjawab. Khusus untuk soal structure dan reading, kita bisa melewati terlebih dahulu soal yang dianggap sulit karena kita bisa bolak-balik melihat soal di kedua sesi tersebut.

Karena ini tes pertama, saya merasa deg-degan karena takut nilai skor yang didapat tidak sesuai ekspetasi. Di awal sesi listening saya agak kewalahan karena tidak fokus, namun saya mencoba untuk fokus dan memahami setiap kalimat yang saya dengar. Lanjut ke sesi structure and written comprehension, di sesi ini saya cukup tenang walaupun banyak soal yang tidak saya mengerti hehe. Akhirnya sampailah di sesi terakhir atau reading comprehension, waktunya cukup panjang yaitu 55 menit. Saya cukup bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di sesi ini. Di 20 menit akhir saya kebelet ingin buang air kecil, disitu saya berfikir kalo ke wc dulu takut waktunya habis. Akhirnya saya menahan hingga akhirnya di 10 menit akhir saya tidak tahan dan akhrinya ke wc. Setelah dari wc saya melihat teman saya sudah beres dan keluar dari ruangan. Saya bertanya berapa skor yang didapat, dia mendapat skor 461. Saya masuk kembali ke ruangan dan mengisi soal-soal yang masih belum terjawab. Saya sudah pesimis tidak akan lolos dari skor 475 karena di sesi 2 tadi saya banyak asal menjawab. Setelah waktu habis, saya klik selesai dan skor pun langsung muncul di layar. Ya saya mendapat skor 483, senang rasanya karena diatas 475. Begitu keluar dari ruangan teman-teman saya ada yang belum mendapat 475 dan berencana untuk mengikuti tes kembali.
Sertifikat PTESOL UPI
Nah, itu adalah pengalaman saya pada saat mengikuti test PTESOL, semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang ingin melaksanakan tes juga.

Sumber Gambar: Ilustrasi PTESOL Computer Based Test (Photo by Annie Spratt on Unsplash)

5 komentar untuk "Pengalaman Tes PTESOL di Balai Bahasa UPI"

  1. Balasan
    1. Sebenernya gaada nilai minimal sih, tergantung kita nya aja mau menargetkan nilai berapa. Tapi untuk perusahaan yang saya lamar mensyaratkan 475 untuk nilai Toefl Prediction.

      Hapus
  2. Apabila skornya kecil, dan suatu saat ingin tes lagi bisaa?

    BalasHapus
  3. Ka mau tanya dong aku juga di UPI. kan kalo mau lulus ada persyaratan sidang salah satunya test toefl. Apakah ptesol bisa digunakan jadi syarat lulus? Atau harus test TOEFL-ITP?

    BalasHapus